Minggu, 12 Desember 2010

Kebenaran, Kebatilan Yang Terorganisir, Dan Kekuatan Uang (dan gua hanya diem melihat, mendengar dan diusir secara halus)

Gua menulis ini dengan rasa kecewa yang mendalam lebih dari rasa putus dari riri,  sama seorang pejuang kebenaran yang selalu gua lihat punggung belakangnya saat gua berjalan bersama dia,Membayangkan apa yang akan dia lakukan, yang ngebuat gua ga mau bertanya sedikit pun, yang ngebuat gua terkesima dengan strateginya. Seorang yang selalu buat gua bangga menceritakan dia sama orang lain.Seseorang yang selalu bilang "dengan inilah kita akan mengungkap kebenaran". Seorang yang selalu semangat bilang kalau dia ga pernah takut dengan siapapun yang dia hadapin. But thats life, Kalau di novel dimulai dari "Dahulu kala" dan diakhiri dengan "mereka hidup bahagia selamanya", tapi kalo di hidup beneran, kayaknya dimulai dengan kata-kata indah seperti " mereka hidup bahagia " sampe akhirnya " inilah hidup"(penyesalan).

Jadi gua buat prolog dulu sesuai dengan judul yang gua buat di atas. Ga tau nyambung atau enggak sama isi cerita "pembohongan hidup" yang gua tulis ini. bodo amat.


Batam - Mengutip berita di detik.com yang diucapkan Susno.

Susno: Apakah Mengungkap Kebenaran Perlu Dihukum?

Liat pak Susno yang menjadi musuh institusi yang membesarkan dia, setelah dibuang dia baru nemuin motivasi untuk mengungkap kebenaran. Seperti yang dia ucapin, apa orang yang mau mengungkap kebenaran di negara merdeka ini harus di hukum ?
Kasian orang2 yang pengen bilang kebenaran, kayak gua yang ga punya ilmu gini aja bingung gimana caranya nyampein ada yang salah. Orang yang punya ilmu, kemampuan, bahkan data dan Fakta kebenaran pun susah nyampeinnya.
Mau berjuang sendiri ? Gua bisa bilang sekarang ini ga bisa.

Lanjut, gua juga mengutip kata-kata ini di facebook yang gua bilang sangat keren.:
Sampai kapanpun kebenaran tak akan kalah sama kesalahan.... Usaha maksimal, fokus, konsisten, militansi tinggi, jujur, kerja keras...berdoa...pasti semuanya bisa terbongkar. Dari sini mulai kita lihat langkah selanjutnya.... apakah diam, bergerak sesaat, berjalan pelan, berdiri tegap atau tertatih-tatih, terbata-bata atau lancar, berjalan lancar atau malah mandeg, langkah tegap atau berlari.... Suatu saat 'SD' akan menemukan hal ini; terus berkibar atau malah mlempem dan padam? semoga yang terakhir -tidak, biar terbuka bobroknya negeri ini... dan semua berani untuk merubahnya...amien!!!
 Kata2 terakhir gua sangat setuju, tapi yang gua pikirin, apa harus voting dulu seluruh rakyat negara kita ini untuk setuju kalo negara ini bobrok ?

Terus gua mengutip opini seseorang : 
Kebenaran Hakiki Tidak Bisa Ditentukan dengan Voting
Bernandang Delta Bvlgari
| 08 March 2010 | 17:49
Total Read
157
Total Comment
48
4 dari 5 Kompasianer menilai Aktual.
Mengamati hasil sidang pansus diDPR minggu lalu,sungguh membuat hati ini miris,ternyata kebenaran yg hakiki harus kalah oleh voting,dimana suara bisa dibeli demi kepentingan pribadi dan golongan.membaca wawancara wimar witoelar diperspetif,semakin kuat dugaan adanya money politic dilakukan oleh ical dalam voting tempo hari.http://forum.detik.com/showthread.php?t=147895?883306frm
Kalau sudah begini,apa yang bisa diharapkan dari majoritas anggota dpr yg ternyata bisa dibeli asal ada uang?kami sebagai rakyat jelata jadi pesimis pemerintah akan gagal menjalankan roda pemerintahanya dengan baik,karena segala kebijaksanan pemerintah yg pro rakyat dapat dijungkalkan /dikalahkan oleh voting yg ujung2nya hanya membuat anggota dpr gemuk dan kaya raya,karena sering memanfaatkan jabatan dari rakyat utk kepentiingan dirinya sendiri.
So kesimpulannya,tak ada gunanya slogan partai bersih dan islami dll.kalau ternyata semua bisa dibeli oleh uang!kasihan suara rakyat para pendukungnya ternyata disalah gunakan oleh mereka para anggota DPR  untuk kepentingan pribadi dan partaianya.salam.


Yah, menyambung cerita awal gua, Seseorang yang gua anggep pejuang reformis sejati dan pejuang kebenaran sekarang sedang melawan kekuatan uang, walau gua ga tau apa itu termasuk strategi dia atau enggak, "teriakan" gua yang mendukung dia berjuang yang benar, kayaknya kalah dengan "bisikan"  pejuang kepentingan yang ada disamping dia. Yah, gua cuma 22 tahun yang ga tau apa-apa tentang cara mengungkap kebenaran dengan benar.

0 comments:

Posting Komentar